Pesan Ban Ki-moon untuk Anak Muda Indonesia!

You may have realized or seen a picture of me with the United Nations Secretary-General Mr. Ban Ki-moon during his visit to Jakarta earlier this week! It is such a great opportunity for me having served the system four couples of months and finally had a chance to meet him directly and organize a public outreach for him!

Sebuah kesempatan yang tidak pernah saya duga sebelumnya, bisa bertemu langsung dengan Ban Ki-moon, the leader of the organization that I have been serving for, a long-time inspiration for me and of course for everyone else! Just to be clear, kesempatan ini didapatkan ketika kantor saya United Nations Information Center – Jakarta memutuskan untuk mengerjakan slot media interview untuk beliau di Jakarta dan mengalokasikannya untuk wawancara khusus untuk pemuda di Indonesia bersama dengan 101.4 Trax FM Jakarta. Since then, saya diberikan tugas untuk menganalisa sekaligus mengelola semua persiapan dan pelaksanaan!

I was super excited! Hingga tidak bisa menahan animo di pencernaan saya dan sempat sakit beberapa malam di rumah.

Untuk saya, kesempatan seperti ini tidak datang dua kali dan sangat strategis karena memfokuskan interaksi Ban Ki-moon dengan pemuda (our future leaders) di Indonesia yang berjumlah 40 juta (sebanyak populasi di Kanada), dan juga mengingat animo mahasiswa dan siswa SMA di kota-kota besar sangat besar pada Model UN.

Sedikit curhat mengenai bagaimana tugas ini berdampak pada hidup saya… REALLYI can’t explain!! I am really grateful for this opportunity. It makes me so much humbled and thanks God and everyone who put the trust on me to do this! Now I am very sure why I am serving the whole world for its social development. This is what I am going to do!

Kembali ke topik dari tulisan ini, pada hari pelaksanaan kemarin, langsung dari Presidential Suite, Four Seasons Hotel, Jakarta, setelah beberapa hari tanpa istirahat mempersiapkan program ini, saya masih sibuk juga dengan menghantarkan pesan-pesan Sekjen kepada masyarakat umum mengenai feeds di media sosial. Tapi sebelumnya saya menyempatkan diri untuk menyapa, bersalaman dengan Mr. Ban, sekaligus bersama Senior Spokesperson for the Secretary-General Mr. Martin Nesirky. Kami mendiskusikan bagaimana proses wawancara ini akan berlangsung dan memilih pertanyaan yang datang dari khalayak umum. Saat itu saya diperkenalkan oleh Mr. Nesirky sebagai Mr. Twitter Indonesia ^_^;! Which I don’t think that name suits me best! Hahah 

Banyak macam pertanyaan yang dilontarkan, mulai dari isu GLBT di Rusia (that’s true! Some questions coming from abroad!) hingga komentar Mr. Ban tentang fenomena K-POP di Indonesia! These questions are mostly broad dan kurang fokus pada isu kepemudaan di negara ini. Oh well, I guess those questions are things people mostly concern about!

Akhirnya kami memilih pertanyaan mengenai konflik Israel-Palestina dan masa muda Mr. Ban sebagai pertanyaan yang terpilih, untuk disandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan oleh our lovely announcer Ms. Marsha Suryawinata from Trax FM, and yes! From UNODC as well!

Then the interview started. It felt very good ketika Mr. Ban menjawab semua pertanyaan dengan bijaksana, beliau dengan tenang menjawab satu-satu pertanyaan mengenai emerging Asia hingga kesukaannya pada musik klasik. Just like other Asians, he kept his answer modestly, humbly and very positively. He is a very kind old man that we should look up to! Merupakan contoh pemimpin yang sederhana walaupun saya yakin kehidupan sehari-harinya sudah seperti conveyor belt yang berjalan tanpa henti! Sebuah afirmasi mengenai mimpi saya semenjak kuliah untuk bekerja untuk pembangunan sosial.

Satu jawaban yang membuat saya tertegun adalah ketika Mr. Ban menjawab mengenai orang yang menjadi panutannya ketika muda, yaitu Dag Hammarskjöld, Sekretaris-Jenderal PBB yang kedua, satu-satunya Sekjen PBB yang meninggal pada masa pelayanannya pada dunia. Mr. Ban mengaku mengagumi determinasinya untuk berjuang demi kemanusiaan, dan dari kecil Mr. Ban juga berjuang untuk itu karena satu panutannya. Sekarang saya sadar, bahwa hal tersebut ada, bermimpi untuk berjuang dan mengabdi pada tujuan dari organisasi ini… To be such a determined person for a good cause, for humanity. I will never doubt my aim of life anymore!

Di tulisan ini saya sebenarnya ingin menyampaikan pesan dari Mr. Ban untuk masyarakat Indonesia terutama anak muda. Beliau terus mengelu-elukan negara kesayangan kita ini karena kontribusinya pada upaya menciptakan perdamaian dalam operasi peacekeeping, sekaligus memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai satu-satunya presiden yang pernah menjadi pasukan peacekeeper di masa mudanya! Satu quote yang patut diketahui bahwa 60 tahun operasi peacekeeping mengeluarkan biaya jauh lebih sedikit dibandingkan 6 minggu anggaran militer seluruh dunia!

“Indonesia is very vibrant and have a great level of tolerance! #Indonesia #Youth should be proud and lead today’s society!”

Indonesia beliau sebutkan sebagai negara yang dinamis sebagai pemimpin di antara negara-negara berkembang dan mempunyai tingkat toleransi yang sangat tinggi melihat keberagaman masyarakatnya dilihat dari suku budaya hingga agama. Ia mengutarakan bahwa sebagai masyarakat Indonesia, kita harus bangga! Dan sebagai anak muda kita harus menjadi pemimpin di masyarakat dan menjadikan kualitas negara kita sebagai modal utama dalam memimpin masyarakat dunia.

Pesan ini justru saya jadikan sebagai cambukan pemberi semangat, bahwa kita selama ini taking for granted modal yang kita punya tersebut. Kita kurang menggunakannya sebagai nilai tambah dalam berprestasi di tingkat internasional. Anak muda harus mempunyai visi dan mimpi atas apa yang mereka bisa dan mau lakukan untuk dunia. Tidak hanya berbangga, tapi menggunakan kebanggaan tersebut untuk membuat dunia menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, mari kita sekarang bertanya, jika ada orang seperti Ban Ki-moon atau Dag Hammarskjöld yang jauh bermimpi untuk dunia yang lebih baik, apakah kita sudah menyempatkan diri untuk berpikir seperti demikian? Jika ya, apa yang sudah kita lakukan untuk dunia, sekecil apapun itu? These are just two questions that we need to answer for ourselves… Cheers!

Image

6 thoughts on “Pesan Ban Ki-moon untuk Anak Muda Indonesia!

  1. Untuk Amri Pitoyo Priyadi,

    Membaca artikel ini jujur gw tertegun, salut, bangga, sekaligus terpacu. Mimpi dan visi besar serta panjang lo selama ini semakin menunjukkan bentuk nyatanya sekarang. Turut berbahagia atas suksesnya project yang lo laksanakan dalam kunjungan Mr. Ban Ki-moon di Jakarta.

    Semoga lo selalu diberikan kemudahan dalam setiap langkah dalam mewujudkan cita-cita lo to serve the society and make the world a better place. Gw yakin setiap orang punya peranan dan caranya masing-masing dalam berkontribusi kepada masyarakat, dan gw rasa jalur yang lo pilih adalah mulia.

    Sukses selalu Amri. I will see you on TV sitting in one of those chair in UN General Assembly Hall in the next few years 🙂

    Salam,

    Arif Nindito

    • Untuk sobat Arif Nindito,

      Saya setuju, setiap manusia pasti punya cara dan peranan masing-masing dalam berkontribusi. Ide saya di sini adalah untuk semua orang fokus pada perannanya tersebut dan berani untuk aim high and beyond! Melebihi dari sekedar memenuhi kebutuhan diri sendiri, karena hal ini memberikan meaning yang kuat pada makna hidup sebagai makhluk sosial. Menurut saya loh!

      🙂

      Best,
      Amri

  2. Dear kak Amri,
    thank you for sharing through this blog!
    Sangat menginspirasi dan memacu Fairus untuk terus bermimpi dan berusaha meraih mimpi tersebut.
    I wish you all the best for reaching your dream.

    Sincerely,
    Dhia Fairus

  3. Wow, keren banget kak bisa ketemu beliau. Semoga suatu saat nanti kak Amri, dan semua pemuda Indonesia bisa jadi seperti dia (atau bahkan lebih hebat lagi ;)). Thanks for sharing this!

Tinggalkan Balasan ke Arif Nindito Batalkan balasan